Banjir di Pekalongan Jembatan Sibetok Putus
Banjir bandhang memutuskan jembatan yang menghubungkan Dukuh Sibetok dengan wilayah lain di sekelilingnya di Pekalongan, Jawa Tengah. Akibatnya sejak dini hari tadi, ratusan orang warganya terisolasi.
Jembatan Sibetok adalah satu-satunya akses warga untuk menuju ke Kecamatan Kedungwuni dan Kecamatan Wonopringgo. Maka meski terhindar dari terjangan banjir, namun tetap aktifitas warga desa menjadi terganggu akibat putusnya jembatan.
“Kalau tidak diperbaiki cepat jembatannya, ya warga bisa kehabisan persediaan makanan juga,” ujar Khaelani (56), warga Sibetok.
Selain memutus jembatan, air bah yang meluap dari sungai Sengkareng juga merusak jalan yang menuju Sibetok. Akibatnya warga benar-benar kesulitan untuk bisa mencapai ibukota kecamatan untuk mencari barang kebutuhan pokok.
Sementara warga dari desa yang terendam banjir, sore ini sudah banyak yang kembali yang tempat tinggalnya. Meski banjir belum surut benar, tetapi mereka memilih kembali untuk memastikan rumah dan hewan ternaknya dalam kondisi aman.
Tetapi seratusan lainnya memilih tetap bertahan di gedung madrasah dan musholah yang telah disulap menjadi pengungsian sementara. Mereka memilih bertahan sebab khawatir terhadap kemungkinan terjadi banjir susulan.
Salah seorang di antara mereka adalah Mustofa (42). Bersama keluarganya dia memutuskan untuk tetap bertahan di musholah yang jadi tempat mereka mengungsi meski tinggi genangan air yang merendam tempat tinggalnya berangsur surut.
“Saya belum tahu kondisi rumah bagaimana. Mau pulang takut ada banjir lagi,” ujarnya.
Sejauh ini dari pemerintah daerah belum terlihat menyalurkan bantuan logistik. Untuk menangani kebutuhan makanan, warga bergotong royong menyumbangkan bahan makanan dan pakaian kepada para pengungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar